Menurut Iqna, Presiden Masoud Pezeshkian, pada konferensi internasional "Diplomasi Perlawanan" dan peringatan para syuhada yang diselenggarakan Ahad pagi, 18 Mei, di Aula Iran International Conference Center, untuk mengenang para syuhada yang telah gugur, mengatakan: "Orang-orang terkasih ini telah gugur setahun yang lalu dalam perjalanan mengabdi kepada rakyat dan menegakkan keadilan, sehingga membuat seluruh rakyat negeri ini dan seluruh umat Islam tenggelam dalam kesedihan."
“Jika mereka mau menerima suap atau melakukan hal-hal yang mirip dengan apa yang dikatakan presiden AS, mereka tidak akan lagi hidup sederhana. Orang-orang tersayang ini terkenal karena kesederhanaannya, kejujurannya, dan merakyat, dan sifat-sifat ini dapat dengan mudah terlihat dalam kehidupan mereka. Ini lebih fasih daripada kata-kata, dan pengaruhnya lebih besar daripada retorika dan propaganda yang seharusnya dilakukan,” imbuh Kepala cabang eksekutif.
Pezeshkian menyatakan bahwa upaya para pemimpin Republik Islam dan para pejabatnya adalah untuk menegakkan keadilan. “Para pemimpin dan pejabat sistem ini telah dan sedang berupaya untuk membela kaum tertindas. Bilamana kita bersikap dan bersuara lantang terhadap isu Palestina dan Gaza, itu karena sekelompok orang biadab dan kriminal yang memakai baju bagus dan dasi, menghadiri seminar, dan bicara soal HAM, tengah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sangat biadab dan brutal,” ujarnya.
Ia melanjutkan: “Tidak ada kebiadaban yang lebih besar daripada mengebom wanita, anak-anak, orang tua, bayi, dan pemuda tanpa pandang bulu dan kemudian berbicara tentang hak asasi manusia. Hak yang mana? Kerangka kerja yang mana? Semua negara Islam harus tahu dan memang tahu bahwa diplomasi tidak boleh tinggal diam dalam menghadapi kejahatan ini. Kejahatan yang, pertama, menargetkan komunitas Islam, dan kedua, ketidakadilan yang dilakukan terhadap siapa pun di muka bumi, umat Islam berkewajiban untuk memprotes ketidakadilan ini.
مَنْ سَمِعَ رَجُلاً يُنَادِي يَا لَلْمُسْلِمِينَ فَلَمْ يُجِبْهُ فَلَيْسَ بِمُسْلِمٍ
Kalau ada yang berteriak, wahai umat Islam, dan kalau kita yang beragama Islam tidak menanggapi teriakannya, maka kita bukan lagi umat Islam”. (HRY)
342/
Your Comment